(Vibiznews – Economy) - Proses recovery ekonomi Inggris yang masih rentan memperoleh tambahan ancaman resiko sebagai dampak memburuknya ekonomi di Uni Eropa, yang merupakan mitra dagang utama Inggris, demikian dikemukakan Gubernur Bank of England (BOE) Mervyn King baru-baru ini.
Adanya ancaman peningkatan resiko ini di kawasan Eropa ini berpotensi mengurangi kinerja perdagangan luar negeri Inggris, dimana kondisi domestik Inggris juga masih mengalami pengetatan baik pada sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Dengan latar belakang demikian, maka terdapat kemungkinan BOE akan kembali melakukan ekspansi moneter dengan melanjutkan kebijakan quantitative easing, untuk memlihara ekonomi Inggris dari tekanan yang semakin berat. Kebijakanquantitative easing ini sempat dihentikan sementara seiring sempat membaiknya kinerja ekonomi Inggris.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa Poundsterling masih bergerak mix pada perdagangan valuta asing hari ini.
Sterling pada perdagangan pasangan mata uang GBP/USD yang dibuka pada kisaran 1.5442, terpantau sedikit turun sekitar -18 poin dan pada saat ini terpantau berada pada kisaran pada kisaran 1.5424. Demikian juga terhadap Euro pada cross rate EUR/GBP pada hari, Euro menunjukkan pergerakan naik sekitar 9 poin. Cross rate EUR/GBP terpantau diperdagangkan pada kisaran 0.8765.
Sedangkan terhadap Yen pada pair GBP/JPY Sterling dibuka pada kisaran 139.22 dan bergerak sedikit naik sekitar 10 poin. Terhadap mata uang Yen, Poundsterling diperdagangkan pada kisaran 139.32. Sterling juga sedikit menguat terhadap Dollar Kiwi pada pair GBP/NZD setelah dibuka pada kisaran 2.2223 , naik sekitar 72 poin dan terpantau bergerak pada kisaran 2.2295.
Adanya ancaman peningkatan resiko ini di kawasan Eropa ini berpotensi mengurangi kinerja perdagangan luar negeri Inggris, dimana kondisi domestik Inggris juga masih mengalami pengetatan baik pada sektor pemerintah maupun sektor swasta.
Dengan latar belakang demikian, maka terdapat kemungkinan BOE akan kembali melakukan ekspansi moneter dengan melanjutkan kebijakan quantitative easing, untuk memlihara ekonomi Inggris dari tekanan yang semakin berat. Kebijakanquantitative easing ini sempat dihentikan sementara seiring sempat membaiknya kinerja ekonomi Inggris.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa Poundsterling masih bergerak mix pada perdagangan valuta asing hari ini.
Sterling pada perdagangan pasangan mata uang GBP/USD yang dibuka pada kisaran 1.5442, terpantau sedikit turun sekitar -18 poin dan pada saat ini terpantau berada pada kisaran pada kisaran 1.5424. Demikian juga terhadap Euro pada cross rate EUR/GBP pada hari, Euro menunjukkan pergerakan naik sekitar 9 poin. Cross rate EUR/GBP terpantau diperdagangkan pada kisaran 0.8765.
Sedangkan terhadap Yen pada pair GBP/JPY Sterling dibuka pada kisaran 139.22 dan bergerak sedikit naik sekitar 10 poin. Terhadap mata uang Yen, Poundsterling diperdagangkan pada kisaran 139.32. Sterling juga sedikit menguat terhadap Dollar Kiwi pada pair GBP/NZD setelah dibuka pada kisaran 2.2223 , naik sekitar 72 poin dan terpantau bergerak pada kisaran 2.2295.
sumber: vibiznews.com
0 komentar: on "Memburuknya Ekonomi Eropa Berimbas Negatif Terhadap Inggris, Sterling Mix"
Posting Komentar